Cara Merawat Rantai Motor Biar Gak Berisik Dan Putus

Pernah gak kamu denger suara “krek-krek” atau “klotok-klotok” dari bagian belakang motor saat jalan?
Itu tandanya rantai motor kamu udah mulai kering, kotor, atau bahkan longgar.
Kalau dibiarkan, bukan cuma bikin berisik — tapi bisa bikin rantai cepat aus, lompat dari gear, atau bahkan putus di jalan.

Rantai adalah salah satu komponen penting dalam sistem penggerak motor, yang menyalurkan tenaga dari mesin ke roda belakang.
Jadi, perawatannya gak boleh asal-asalan.

Yuk, simak panduan lengkap cara merawat rantai motor biar gak berisik dan putus, dari cara membersihkan, menyetel, sampai pelumasan yang benar — biar motor kamu tetap halus dan awet.


1. Kenapa Rantai Motor Bisa Berisik dan Cepat Rusak

Sebelum bahas cara merawat, kamu perlu tahu dulu kenapa rantai motor bisa bunyi dan cepat aus.
Penyebabnya bisa dari kebiasaan kecil yang sering disepelekan, seperti:

  • Rantai kering, gak pernah dilumasi.
  • Terlalu kencang atau terlalu kendur.
  • Jarang dibersihkan dari debu atau lumpur.
  • Rantai dan gear udah aus tapi belum diganti.
  • Pelumasan pakai oli bekas yang malah bikin kotor.
  • Motor sering kena hujan tapi gak langsung dikeringkan.

Semua hal di atas bikin gesekan antar mata rantai dan gear makin kasar.
Efeknya? Timbul bunyi berisik, tarikan berat, dan risiko rantai bisa putus tiba-tiba.


2. Periksa Kekencangan Rantai Secara Rutin

Salah satu kunci utama biar rantai awet adalah tegangan yang pas.
Rantai yang terlalu kendor bisa bikin:

  • Bunyi “klotok-klotok” saat jalan.
  • Rantai gampang lepas dari gear.

Sedangkan kalau terlalu kencang, efeknya:

  • Gear cepat aus.
  • Rantai bisa putus karena ketegangan berlebih.
  • Sok belakang dan bearing cepat rusak.

💡 Cara cek kekencangan rantai:

  1. Tekan bagian tengah rantai antara gear depan dan belakang.
  2. Rantai yang ideal punya kelonggaran sekitar 2–3 cm.
  3. Kalau lebih dari itu → kendor, harus dikencangkan.
  4. Kalau kurang dari itu → terlalu tegang, harus dilonggarkan.

Setiap motor punya toleransi berbeda, jadi cek buku manual motor kamu untuk ukuran pasti.


3. Cara Menyetel Rantai Motor yang Benar

Biar gak salah setel, berikut langkah-langkah aman untuk menyetel rantai motor:

  1. Gunakan standar tengah.
    Kalau gak ada, bisa pakai paddock stand biar roda belakang terangkat.
  2. Kendurkan mur as roda belakang.
    Gunakan kunci ring ukuran 19 atau 22 mm (tergantung motor).
  3. Putar mur penyetel rantai di kiri dan kanan swing arm.
    • Putar searah jarum jam = rantai makin kencang.
    • Putar berlawanan = rantai lebih kendur.
  4. Pastikan penyetelan kiri-kanan seimbang.
    Gunakan garis tanda di swing arm sebagai acuan biar posisi roda tetap lurus.
  5. Cek lagi kekencangannya.
    Tekan bagian tengah rantai — harus ada ruang main sekitar 2–3 cm.
  6. Kencangkan kembali mur as roda belakang.
  7. Tes jalan pelan.
    Kalau rantai terasa kaku atau bunyi hilang-timbul, artinya masih perlu sedikit disetel.

4. Bersihkan Rantai dari Lumpur dan Debu

Rantai yang kotor bikin kinerja pelumas gak maksimal.
Kotoran, pasir, dan lumpur bisa berubah jadi amplas kecil yang mengikis mata rantai dan gear.

💡 Langkah membersihkan rantai:

  1. Semprot rantai pakai chain cleaner, WD-40, atau solar (jangan pakai bensin karena bisa merusak seal).
  2. Sikat pakai sikat khusus rantai (triple brush) biar bersih merata.
  3. Bilas lagi pakai kain lap kering.
  4. Pastikan rantai benar-benar kering sebelum dilumasi.

📅 Waktu ideal membersihkan rantai:

  • Setiap 500–800 km, atau
  • Setelah motor kehujanan / melewati jalan berlumpur.

5. Gunakan Pelumas Rantai yang Tepat

Banyak orang masih salah kaprah — mereka pakai oli bekas buat melumasi rantai.
Padahal, oli bekas justru nangkap debu dan pasir lebih cepat, bikin rantai tambah kotor.

💡 Gunakan pelumas khusus rantai (chain lube) karena formulanya:

  • Lebih lengket tapi gak terlalu basah.
  • Tahan panas dan air.
  • Melindungi rantai dari karat.

Cara pakai chain lube:

  1. Semprot rantai dari bagian dalam (sisi yang nempel gear).
  2. Putar roda belakang perlahan biar pelumas tersebar merata.
  3. Diamkan 10–15 menit biar kering dan menempel sempurna.

📅 Waktu ideal pelumasan:

  • Setiap 300–500 km, atau
  • Setelah rantai dicuci / kehujanan.

6. Perhatikan Kondisi Gear Set

Rantai dan gear itu satu paket sistem penggerak.
Kalau gear-nya udah aus tapi rantai masih dipakai, hasilnya:

  • Rantai gak bisa duduk sempurna di gigi gear.
  • Bunyi “klotok-klotok” makin sering muncul.
  • Umur rantai jadi pendek.

💡 Tanda gear aus:

  • Gigi gear tampak runcing atau melengkung.
  • Ada gigi yang “habis sebelah”.
  • Rantai sering loncat saat akselerasi.

👉 Solusi: Ganti satu set (rantai + gear depan + gear belakang) supaya umur pakainya seimbang.


7. Jaga Posisi Pelindung Rantai (Chain Cover)

Banyak rider melepas pelindung rantai biar tampilan lebih keren, padahal fungsinya penting banget.
Chain cover melindungi rantai dari debu, air, dan kotoran jalan.

Kalau dilepas, kotoran lebih cepat nempel dan bikin rantai aus serta berisik.

💡 Tips:
Kalau kamu pengin tampilan sporty, bisa ganti cover rantai model pendek, tapi jangan dilepas total.


8. Hindari Gaya Berkendara Kasar

Kebiasaan gas-rem mendadak bikin rantai ketarik kuat secara tiba-tiba.
Akibatnya:

  • Tegangan rantai gak stabil.
  • Gear cepat aus.
  • Risiko rantai lepas atau patah meningkat.

💡 Tips berkendara hemat rantai:

  • Gas secara halus dan bertahap.
  • Jangan sering ganti-ganti gigi mendadak.
  • Hindari melaju di gigi tinggi dengan kecepatan rendah (ngeden).

9. Gunakan Rantai Berkualitas dan Sesuai Spesifikasi

Kalau kamu sering touring jauh atau bawa beban berat, pakailah rantai dengan kualitas tinggi.
Jenis rantai yang bagus:

  • O-Ring / X-Ring Chain: lebih tahan lama dan halus.
  • Tahan air, lumpur, dan panas mesin.

💡 Perbandingan singkat:

Jenis RantaiKelebihanKekurangan
Rantai biasa (non-seal)Murah, ringanCepat kering, perlu sering dilumasi
O-Ring ChainLebih awet, tahan debuHarga lebih mahal
X-Ring ChainPaling halus, daya tahan tinggiCocok buat touring / sport

10. Cek dan Kencangkan Baut Gear Secara Berkala

Kadang suara “klotok” bukan dari rantai, tapi dari baut gear belakang yang longgar.
Jadi, jangan lupa cek juga bagian ini.

💡 Langkahnya:

  • Gunakan kunci ring 14 atau 17 mm.
  • Pastikan semua baut gear belakang kencang merata.
  • Kalau ada mur yang aus atau drat dol, segera ganti.

11. Hindari Mencuci Rantai Saat Panas

Setelah perjalanan jauh, rantai masih panas dan dilumasi minyak.
Kalau langsung kamu semprot air dingin, bisa bikin pelumas mengeras dan rantai kering.

💡 Solusi:
Biarkan rantai dingin dulu baru dicuci dan dilumasi ulang.


12. Estimasi Umur dan Biaya Perawatan Rantai Motor

Jenis PerawatanFrekuensiEstimasi Biaya
Pembersihan & pelumasan rantai2 minggu sekaliRp 10.000 – Rp 20.000
Penyetelan rantaiTiap 1.000 kmGratis (bisa sendiri)
Ganti set rantai + gearTiap 15.000 – 25.000 kmRp 200.000 – Rp 600.000
Ganti ke rantai O-ringSekali pakai, tahan 30.000 km+Rp 400.000 – Rp 800.000

Kesimpulan: Rantai Halus = Motor Nyaman & Aman

Kesimpulannya, cara merawat rantai motor biar gak berisik dan putus itu sebenarnya simpel — cukup bersihkan, lumasi, dan setel secara rutin.
Pastikan juga rantai dan gear selalu dalam kondisi baik, serta gunakan pelumas khusus rantai.

Dengan perawatan rutin:

  • Suara rantai jadi senyap.
  • Tarikan motor halus.
  • Gear set awet hingga puluhan ribu kilometer.
  • Risiko rantai putus bisa dihindari.

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Berapa kali sebaiknya rantai dilumasi?
Idealnya setiap 300–500 km atau setelah terkena hujan.

2. Apakah boleh melumasi rantai dengan oli bekas?
Jangan. Oli bekas mengandung kotoran dan bisa bikin rantai cepat aus.

3. Bagaimana tanda rantai harus diganti?
Kalau rantai sudah kendur maksimal meski disetel, atau bunyi tetap muncul, berarti sudah aus.

4. Bolehkah menyemprot chain lube di gear?
Boleh, tapi secukupnya. Fokus di sisi dalam rantai agar meresap ke sambungan.

5. Apakah rantai O-ring perlu sering dilumasi juga?
Masih perlu, tapi frekuensinya lebih jarang karena sudah ada seal pelindung internal.

6. Rantai putus di jalan, apa bisa disambung lagi?
Bisa sementara, tapi harus segera ganti baru karena kekuatan rantai sudah berkurang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *