Pendahuluan: Deck yang Cocok = Kemenangan Lebih Konsisten
Setiap pemain Clash Royale punya gaya main yang berbeda. Ada yang suka langsung nyerang tanpa mikir, ada juga yang sabar menunggu momen sempurna buat counter push. Tapi sayangnya, banyak pemain asal nyusun deck tanpa tahu apakah gaya main mereka cocok dengan komposisi kartunya.
Padahal, kalau kamu bisa mengatur deck Clash Royale sesuai gaya bermain kamu sendiri, hasilnya bakal jauh lebih stabil. Kamu gak cuma menang karena kartu kuat, tapi karena strategi kamu selaras dengan ritme permainanmu.
Artikel ini bakal bantu kamu mengenali gaya bermain pribadi, cara memilih kartu yang cocok, dan menyusun deck biar kamu bisa main lebih efisien di setiap arena.
1. Kenali Gaya Bermain Kamu Dulu Sebelum Bikin Deck
Sebelum kamu nyusun deck, kamu harus tahu dulu tipe pemain seperti apa kamu. Karena gaya bermain menentukan struktur deck yang cocok buat kamu.
Tiga tipe pemain utama di Clash Royale:
- Agresif (Offensive Player)
Suka nyerang terus, main cepat, dan gak takut ambil risiko.
Cocok buat deck cycle cepat dan pressure tinggi. - Defensif (Defensive Player)
Lebih suka nunggu lawan nyerang dulu, baru counter push.
Cocok buat deck control atau beatdown berat. - Kontrol (Balanced Player)
Gabungan antara dua gaya di atas—fokus pada efisiensi dan trade elixir.
Cocok buat deck hybrid yang bisa adaptasi di semua kondisi. 
Kenali gaya kamu dengan jujur. Kalau kamu sering kalah karena “overpush” atau “boros elixir,” mungkin deck kamu gak sesuai karakter permainanmu.
2. Kalau Kamu Pemain Agresif: Gunakan Deck Cycle Cepat
Pemain agresif biasanya pengen tower lawan langsung turun secepat mungkin. Jadi deck kamu harus punya rotasi cepat, damage langsung, dan tekanan konstan.
Ciri deck agresif yang ideal:
- Rata-rata elixir di bawah 3.0.
 - Punya satu win condition cepat (Hog Rider, Miner, Wall Breakers, atau Royal Hogs).
 - Punya spell ringan (Log, Fireball, Snowball).
 - Punya cycle card murah (Skeletons, Ice Spirit, Fire Spirit).
 
Contoh deck agresif:
Hog Rider – Cannon – Musketeer – Skeletons – Ice Spirit – Fireball – Log – Archers.
Tips bermain agresif:
- Jangan kasih lawan waktu build push.
 - Rotasi cepat biar kartu utama balik ke tangan terus.
 - Gunakan chip damage konstan buat pressure lawan.
 
Deck kayak gini bikin kamu bisa main cepat, tapi tetap aman asal tahu kapan harus berhenti push.
3. Kalau Kamu Pemain Defensif: Gunakan Deck Beatdown Berat
Pemain defensif biasanya lebih suka ngatur tempo dan tunggu kesempatan besar. Kamu sabar nahan push lawan dulu baru serang balik dengan kombinasi besar.
Ciri deck defensif:
- Rata-rata elixir di atas 3.8.
 - Punya tank utama (Golem, Giant, Mega Knight, atau Electro Giant).
 - Punya kartu support kuat (Baby Dragon, Electro Wizard, Night Witch).
 - Punya spell besar buat area control (Lightning, Fireball, Poison).
 
Contoh deck defensif:
Golem – Baby Dragon – Tornado – Lightning – Night Witch – Mega Minion – Lumberjack – Cannon.
Tips main defensif:
- Fokus jaga elixir biar bisa bangun push besar di double elixir.
 - Jangan nyerang duluan kecuali kamu punya keunggulan elixir.
 - Gunakan bangunan di tengah buat defense multi arah.
 
Main defensif bukan berarti pasif. Kamu cuma nunggu waktu yang tepat buat “balik hancur-hancuran.”
4. Kalau Kamu Pemain Kontrol: Gunakan Deck Hybrid dan Efisien
Pemain kontrol adalah master tempo. Kamu tahu kapan harus nyerang dan kapan harus defense. Deck kamu seimbang antara offense dan defense.
Ciri deck kontrol:
- Rata-rata elixir 3.2–3.6.
 - Punya kartu multifungsi (Valkyrie, Mini P.E.K.K.A, Archers).
 - Satu kartu win condition fleksibel (Miner, Royal Hogs, X-Bow).
 - Spell utama + spell pendukung buat zoning (Poison + Log, Fireball + Zap).
 
Contoh deck kontrol:
Miner – Poison – Cannon – Archers – Valkyrie – Skeletons – Log – Ice Spirit.
Tips main kontrol:
- Main sabar dan tunggu kesalahan lawan.
 - Fokus pada “elixir trade positif.”
 - Jangan push kalau elixir kamu kalah.
 
Deck kontrol ini paling fleksibel karena bisa beradaptasi di meta apa pun.
5. Pelajari Fungsi Tiap Kartu dalam Struktur Deck
Setiap deck Clash Royale idealnya punya komposisi fungsi seperti ini:
- Win Condition (1–2 kartu): kartu utama buat nyerang tower.
Contoh: Hog Rider, Miner, Balloon, Golem, Graveyard. - Support (2 kartu): bantu serangan atau defense.
Contoh: Musketeer, Archers, Baby Dragon, Electro Wizard. - Defense / Building (1 kartu): buat nahan push besar.
Contoh: Cannon, Tesla, Bomb Tower, Inferno Tower. - Cycle / Utility (2 kartu): kartu murah buat jaga rotasi.
Contoh: Skeletons, Ice Spirit, Fire Spirit, Bats. - Spell (2 kartu): buat kontrol area dan finishing.
Contoh: Fireball + Log, Poison + Zap, Lightning + Tornado. 
Dengan struktur kayak gini, deck kamu bakal seimbang dan efisien di semua situasi.
6. Sesuaikan Deck dengan Arena Kamu
Banyak pemain gagal karena pakai deck yang terlalu berat buat level arenanya. Misal, pemain Arena 10 maksa main Lava Hound padahal belum punya kartu support lengkap.
Tips adaptasi berdasarkan arena:
- Arena 1–8: fokus ke kartu common & rare (deck cepat).
 - Arena 9–13: mulai tambah epic dan spell kuat.
 - Arena 14–20: pelajari meta dan counter.
 
Pilih deck yang sesuai koleksi kartu kamu. Jangan memaksakan meta global kalau kamu belum punya kartunya.
7. Gunakan “Test Mode” Sebelum Ladder Push
Sebelum bawa deck baru ke ladder, uji dulu di:
- 2v2 Party Mode: gak ngurangin trophy.
 - Classic Challenge: bisa dapet gold sambil belajar rotasi.
 - Friendly Battle (di Clan): latihan baca counter lawan.
 
Dengan latihan di mode ini, kamu bisa tahu mana kartu yang terlalu boros, mana yang gak nyatu, dan kapan harus rotasi.
8. Analisis Replay Buat Perbaiki Pola Deck
Kalau kamu sering kalah, bukan berarti deck kamu jelek. Mungkin cuma belum sesuai gaya main kamu.
Cara analisis replay:
- Lihat kapan kamu boros elixir.
 - Perhatikan kartu mana yang sering useless.
 - Catat momen di mana kamu bisa counter tapi gak siap rotasi.
 
Setelah itu, ubah 1–2 kartu aja. Jangan ubah semuanya sekaligus. Kadang pergantian kecil (misal Cannon → Tesla) bisa ubah performa besar.
9. Ganti Kartu Berdasarkan Meta, Bukan Ikut Tren
Meta Clash Royale terus berubah setiap update. Tapi bukan berarti kamu harus ganti deck tiap minggu.
Strategi pintar:
- Lihat kartu apa yang sering kamu lawan (misal Mega Knight, Phoenix, Monk).
 - Tambahkan counter spesifik di deck kamu.
 - Jangan ikut deck top global kalau kamu gak nyaman mainnya.
 
Deck terbaik selalu yang paling kamu kuasai, bukan yang paling viral di YouTube.
10. Eksperimen, Tapi Tetap Punya “Main Deck” Andalan
Eksperimen itu bagus buat ngelatih adaptasi. Tapi kamu juga harus punya satu main deck yang kamu kuasai luar kepala.
Manfaat punya main deck:
- Rotasi kartu udah otomatis di otak.
 - Kamu bisa push trophy lebih stabil.
 - Mudah menyesuaikan counter setiap update.
 
Main deck adalah identitas kamu sebagai pemain — kayak senjata utama yang selalu siap kapan pun meta berubah.
Kesimpulan
Cara mengatur deck Clash Royale sesuai gaya bermain bukan cuma soal milih kartu kuat, tapi soal menemukan ritme permainan kamu sendiri.
Kalau kamu pemain agresif, mainlah dengan deck cycle cepat. Kalau kamu lebih sabar, pilih beatdown berat. Dan kalau kamu fleksibel, kontrol deck adalah kuncinya.
Intinya, deck terbaik bukan yang paling mahal atau paling viral — tapi yang paling cocok sama cara kamu berpikir dan bermain.Pendahuluan: Deck yang Cocok = Kemenangan Lebih Konsisten
Setiap pemain Clash Royale punya gaya main yang berbeda. Ada yang suka langsung nyerang tanpa mikir, ada juga yang sabar menunggu momen sempurna buat counter push. Tapi sayangnya, banyak pemain asal nyusun deck tanpa tahu apakah gaya main mereka cocok dengan komposisi kartunya.
Padahal, kalau kamu bisa mengatur deck Clash Royale sesuai gaya bermain kamu sendiri, hasilnya bakal jauh lebih stabil. Kamu gak cuma menang karena kartu kuat, tapi karena strategi kamu selaras dengan ritme permainanmu.
Artikel ini bakal bantu kamu mengenali gaya bermain pribadi, cara memilih kartu yang cocok, dan menyusun deck biar kamu bisa main lebih efisien di setiap arena.
1. Kenali Gaya Bermain Kamu Dulu Sebelum Bikin Deck
Sebelum kamu nyusun deck, kamu harus tahu dulu tipe pemain seperti apa kamu. Karena gaya bermain menentukan struktur deck yang cocok buat kamu.
Tiga tipe pemain utama di Clash Royale:
- Agresif (Offensive Player)
Suka nyerang terus, main cepat, dan gak takut ambil risiko.
Cocok buat deck cycle cepat dan pressure tinggi. - Defensif (Defensive Player)
Lebih suka nunggu lawan nyerang dulu, baru counter push.
Cocok buat deck control atau beatdown berat. - Kontrol (Balanced Player)
Gabungan antara dua gaya di atas—fokus pada efisiensi dan trade elixir.
Cocok buat deck hybrid yang bisa adaptasi di semua kondisi. 
Kenali gaya kamu dengan jujur. Kalau kamu sering kalah karena “overpush” atau “boros elixir,” mungkin deck kamu gak sesuai karakter permainanmu.
2. Kalau Kamu Pemain Agresif: Gunakan Deck Cycle Cepat
Pemain agresif biasanya pengen tower lawan langsung turun secepat mungkin. Jadi deck kamu harus punya rotasi cepat, damage langsung, dan tekanan konstan.
Ciri deck agresif yang ideal:
- Rata-rata elixir di bawah 3.0.
 - Punya satu win condition cepat (Hog Rider, Miner, Wall Breakers, atau Royal Hogs).
 - Punya spell ringan (Log, Fireball, Snowball).
 - Punya cycle card murah (Skeletons, Ice Spirit, Fire Spirit).
 
Contoh deck agresif:
Hog Rider – Cannon – Musketeer – Skeletons – Ice Spirit – Fireball – Log – Archers.
Tips bermain agresif:
- Jangan kasih lawan waktu build push.
 - Rotasi cepat biar kartu utama balik ke tangan terus.
 - Gunakan chip damage konstan buat pressure lawan.
 
Deck kayak gini bikin kamu bisa main cepat, tapi tetap aman asal tahu kapan harus berhenti push.
3. Kalau Kamu Pemain Defensif: Gunakan Deck Beatdown Berat
Pemain defensif biasanya lebih suka ngatur tempo dan tunggu kesempatan besar. Kamu sabar nahan push lawan dulu baru serang balik dengan kombinasi besar.
Ciri deck defensif:
- Rata-rata elixir di atas 3.8.
 - Punya tank utama (Golem, Giant, Mega Knight, atau Electro Giant).
 - Punya kartu support kuat (Baby Dragon, Electro Wizard, Night Witch).
 - Punya spell besar buat area control (Lightning, Fireball, Poison).
 
Contoh deck defensif:
Golem – Baby Dragon – Tornado – Lightning – Night Witch – Mega Minion – Lumberjack – Cannon.
Tips main defensif:
- Fokus jaga elixir biar bisa bangun push besar di double elixir.
 - Jangan nyerang duluan kecuali kamu punya keunggulan elixir.
 - Gunakan bangunan di tengah buat defense multi arah.
 
Main defensif bukan berarti pasif. Kamu cuma nunggu waktu yang tepat buat “balik hancur-hancuran.”
4. Kalau Kamu Pemain Kontrol: Gunakan Deck Hybrid dan Efisien
Pemain kontrol adalah master tempo. Kamu tahu kapan harus nyerang dan kapan harus defense. Deck kamu seimbang antara offense dan defense.
Ciri deck kontrol:
- Rata-rata elixir 3.2–3.6.
 - Punya kartu multifungsi (Valkyrie, Mini P.E.K.K.A, Archers).
 - Satu kartu win condition fleksibel (Miner, Royal Hogs, X-Bow).
 - Spell utama + spell pendukung buat zoning (Poison + Log, Fireball + Zap).
 
Contoh deck kontrol:
Miner – Poison – Cannon – Archers – Valkyrie – Skeletons – Log – Ice Spirit.
Tips main kontrol:
- Main sabar dan tunggu kesalahan lawan.
 - Fokus pada “elixir trade positif.”
 - Jangan push kalau elixir kamu kalah.
 
Deck kontrol ini paling fleksibel karena bisa beradaptasi di meta apa pun.
5. Pelajari Fungsi Tiap Kartu dalam Struktur Deck
Setiap deck Clash Royale idealnya punya komposisi fungsi seperti ini:
- Win Condition (1–2 kartu): kartu utama buat nyerang tower.
Contoh: Hog Rider, Miner, Balloon, Golem, Graveyard. - Support (2 kartu): bantu serangan atau defense.
Contoh: Musketeer, Archers, Baby Dragon, Electro Wizard. - Defense / Building (1 kartu): buat nahan push besar.
Contoh: Cannon, Tesla, Bomb Tower, Inferno Tower. - Cycle / Utility (2 kartu): kartu murah buat jaga rotasi.
Contoh: Skeletons, Ice Spirit, Fire Spirit, Bats. - Spell (2 kartu): buat kontrol area dan finishing.
Contoh: Fireball + Log, Poison + Zap, Lightning + Tornado. 
Dengan struktur kayak gini, deck kamu bakal seimbang dan efisien di semua situasi.
6. Sesuaikan Deck dengan Arena Kamu
Banyak pemain gagal karena pakai deck yang terlalu berat buat level arenanya. Misal, pemain Arena 10 maksa main Lava Hound padahal belum punya kartu support lengkap.
Tips adaptasi berdasarkan arena:
- Arena 1–8: fokus ke kartu common & rare (deck cepat).
 - Arena 9–13: mulai tambah epic dan spell kuat.
 - Arena 14–20: pelajari meta dan counter.
 
Pilih deck yang sesuai koleksi kartu kamu. Jangan memaksakan meta global kalau kamu belum punya kartunya.
7. Gunakan “Test Mode” Sebelum Ladder Push
Sebelum bawa deck baru ke ladder, uji dulu di:
- 2v2 Party Mode: gak ngurangin trophy.
 - Classic Challenge: bisa dapet gold sambil belajar rotasi.
 - Friendly Battle (di Clan): latihan baca counter lawan.
 
Dengan latihan di mode ini, kamu bisa tahu mana kartu yang terlalu boros, mana yang gak nyatu, dan kapan harus rotasi.
8. Analisis Replay Buat Perbaiki Pola Deck
Kalau kamu sering kalah, bukan berarti deck kamu jelek. Mungkin cuma belum sesuai gaya main kamu.
Cara analisis replay:
- Lihat kapan kamu boros elixir.
 - Perhatikan kartu mana yang sering useless.
 - Catat momen di mana kamu bisa counter tapi gak siap rotasi.
 
Setelah itu, ubah 1–2 kartu aja. Jangan ubah semuanya sekaligus. Kadang pergantian kecil (misal Cannon → Tesla) bisa ubah performa besar.
9. Ganti Kartu Berdasarkan Meta, Bukan Ikut Tren
Meta Clash Royale terus berubah setiap update. Tapi bukan berarti kamu harus ganti deck tiap minggu.
Strategi pintar:
- Lihat kartu apa yang sering kamu lawan (misal Mega Knight, Phoenix, Monk).
 - Tambahkan counter spesifik di deck kamu.
 - Jangan ikut deck top global kalau kamu gak nyaman mainnya.
 
Deck terbaik selalu yang paling kamu kuasai, bukan yang paling viral di YouTube.
10. Eksperimen, Tapi Tetap Punya “Main Deck” Andalan
Eksperimen itu bagus buat ngelatih adaptasi. Tapi kamu juga harus punya satu main deck yang kamu kuasai luar kepala.
Manfaat punya main deck:
- Rotasi kartu udah otomatis di otak.
 - Kamu bisa push trophy lebih stabil.
 - Mudah menyesuaikan counter setiap update.
 
Main deck adalah identitas kamu sebagai pemain — kayak senjata utama yang selalu siap kapan pun meta berubah.
Kesimpulan
Cara mengatur deck Clash Royale sesuai gaya bermain bukan cuma soal milih kartu kuat, tapi soal menemukan ritme permainan kamu sendiri.
Kalau kamu pemain agresif, mainlah dengan deck cycle cepat. Kalau kamu lebih sabar, pilih beatdown berat. Dan kalau kamu fleksibel, kontrol deck adalah kuncinya.
Intinya, deck terbaik bukan yang paling mahal atau paling viral — tapi yang paling cocok sama cara kamu berpikir dan bermain.